PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI


Era pasar bebas, atau yang biasa disebut dengan era globalisasi sering didengungkan oleh para pemerhati ekonomi sejak beberapa dekade lalu hingga sekarang ini. Kata "globalisasi" secara populer dapat diartikan menyebarnya segala sesuatu secara sangat cepat ke seluruh dunia.



Robertson dalam Globalization: Social Theory and Global Culture (London, Sage: 1992) mendefinisikan globalisasi sebagai "the compression of the world into a single space and the intensification of conciousness the world as a whole". Globalisasi juga melahirkan global culture (which) is encompassing the world at the international level.

Globalisasi sebagai sebuah proses mempunyai sejarah yang panjang. Globalisasi meniscayakan terjadinya perdagangan bebas dan dinilai menjadi ajang kreasi dan perluasan bagi pertumbuhan perdagangan dunia, serta pembangunan dengan sistem pengetahuan. Hal ini berarti bahwa terjadinya perubahan sosial yang mengubah pola komunikasi, teknologi, produksi dan konsumsi serta peningkatan paham internasionalisme merupakan sebuah nilai budaya.

Terjadinya era globalisasi memberi dampak ganda; dampak yang menguntungkan dan dampak yang merugikan. Dampak yang menguntungkan adalah memberi kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya kepada negara-negara asing. Tetapi di sisi lain, jika kita tidak mampu bersaing dengan mereka, karena sumber daya manusia (SDM) yang lemah, maka konsekuensinya akan merugikan bangsa kita.

Oleh karena itu, tantangan kita pada masa yang akan datang ialah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor, baik sektor riil maupun moneter, dengan mengandalkan pada kemampuan SDM, teknologi, dan manajemen tanpa mengurangi keunggulan komparatif yang telah dimiliki bangsa kita.

Terjadinya perdagangan bebas harus dimanfaatkan oleh semua pihak dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek pendidikan, di mana pendidikan diharuskan mampu menghadapi perubahan yang cepat dan sangat besar dalam tentangan pasar bebas, dengan melahirkan manusia-manusia yang berdaya saing tinggi dan tangguh. Sebab diyakini, daya saing yang tinggi inilah agaknya yang akan menentukan tingkat kemajuan, efisiensi dan kualitas bangsa untuk dapat memenangi persaingan era pasar bebas yang ketat tersebut.
Sumber : akparmedan

Pendapat saya :
-Tentang Mata Pelajaran TIK Yang dihapuskan di SMP/SMA
*Jika Mata Pelajaran TIK di hapus, maka para pelajar baik  itu SMA/SMP akan merasa dirugikan. Mengingat sekarang teknologi sangat di butuhkan bagi remaja Indonesia. Jika Pelajaran TIK di Hapus, maka kami akan kekurangan penguasaan di bidang TIK yang saat ini sedang berkembang pesat. Jadi Sebaiknya pemerintah harus bisa berpikir kembali agar Mata pel. TIK tak akan di hapus.

-Hubungan Antara Globalisasi & Pendidikan
Hubungan keduanya memang sangat dekat. Terutama pada zaman sekarang. Globalisasi sangatlah berkembang pesat. Pendidikan pun tak lepas dari dampak Globalisasi. Justru itu kita harus bisa lagi memilah yang baik dari Globalisasi sekarang ini dengan cara Belajar yang baik. Karena itulah di butuhkan pendidikan yang baik untuk seluruh pelajar dan mahasiswa di Indonesia

Komentar